Senin, 21 Desember 2009

PEDULI SETAN !!!

Beberapa orang menyatakan bahwa dirinya lebih baik, lebih pintar, lebih 'kaya' dan lain lain. Beberapa orang menyatakan bahwa dirinya tidak perduli dengan orang lain yang mungkin termasuk dirinya juga dia tidak perduli. Dan ada beberapa orang menyatakan dia sangat perduli kepada orang lain.

Buat gw perduli atau tidak ga jadi soal, yang terpenting kita bisa melihat kesetiap penjuru dan bisa memilih diantaranya dalam berkehendak.

Ada yang teriak gw asal 'ngomel', ada yang teriak kalo gw idealis dan mau menang sendiri, ada yang teriak kalo gw pencuri biadab.

Jangan asa biarlah bermimpi, akhir asa kan yakinkan jati lu. Bicara tak tau rimba biadab yang terurai dan tercecer...

Mau kenal datang padaku, biar semu tak lagi berselimut. Kalo lu blom kenal gw jangan bicara semau lu...!!!

Kamis, 06 Agustus 2009

"Ga boleh kalah sama anak kemaren!!!..." (ketemu ibu berjilbab di toko software)

"Ga boleh kalah sama anak kemaren!!!..."

hehehe... kmaren waktu bokul software "yg hasil copian secara masal tanpa bayar pajak" gw ketemu ibu berjilbab perkiraan umur sekitar setengah abad lebih yg sibuk nyari software VIDEO EDITING trus nyoba install... dari awal dah penasaran, sampe akhirnya si ibu nemu kesulitan saat mencoba install softwarenya dan ini kesempatan gw utk ngajak dia ngobrol.... mulai dari ngebahas software yang dia beli dan software yg gw beli sampai dengan ngobrolin musik yang ujung2nya bermuara ke jalur musik PUNK... weleh..weleh... nih ibu manteb banget dah. Setelah banyak ngobrol si ibu itu nanya nama dan nomer hp gw dan gw pasti kasih tau doong sapa tau ada prospek kerja sama, sambil gw kasih kartu nama freelance gw. Sambil gw cari kartu nama si ibu miskol ke gw dan gw balik nanya "ma'af bu, nomer ibu saya kasih nama siapa yah bu?" si ibu tersenyum... sambil kasih tau namanya "nama ibu.. ibu Risty nak heru"... yups langsung tersimpan di HaPe gw yang esia.

Eeeehhmmm....Ternyata kita ga bisa nilai orang dari penampilan yah dan ungkapan itu benar adanya.

.. Sampe akhirnya penasaran gw terjawab. Ternyata software itu bukan untuk ibu Risty... tapi untuk anak-anaknya, dan yang lebih bikin mata terbelalak dan kuping rada panas dengernya dan yang bikin gw jadi nulis dengan judul "Ga boleh kalah sama anak kemaren!!!..." ini. Awalnya gw berpikiran sama, dengan elu2 yg baca tulisan ini. Kalo ibu Risty yang ngerasa ga mau kalah sama gw sebagai lawan bicara sekaligus lawan dalam bidang yg sama (lawan=*positif).. Ternyata salah bro dan braaa..... yah itu tadi, software dan harware (harddisk dll) yang ada di bawah kursi dia duduk itu buat anak2nya.

Anaknya ada dua orang. Perkiraan awal gw anak pertamanya kuliah di universitas ternama di jakarta dan anak keduanya kira2 SMA kelas II di sekolah favorit jakarta, yang masing masing anak punya keahlian yg ga jauh berbeda dan berhubungan di antara mereka yaitu desain. hehehehe.... jadi kesalahan kedua deh ...

Ternyata Anak pertamanya baru kelas 1 SMP dan dia perempuan - waauu... - dia tertarik di bidang fashion design yang udah belajarin dari SD - ajiiiib -. Anak keduanya laki2 yang duduk di kelas 5 SD yang lagi ngedalemin software video editing dan hardware2nya... yang kata ibu Risty anaknya itu udah ngerusakin banyak harddisk untuk dia pelajarin.. hiks "hehehehe... ibu enak banyak duit sayakan dikit" sedikit komentar didalam hati.

Waah.. ternyata anak ibu pinter2 yah bu.... mungkin keturunan dari ibu kali yah? sambil tersipu-sipu Ibu Risty jawab "hihihi iya kali yah...eh ga ah..." kemudian Ibu Risty nanya tentang diri gw yaah gw jawab apa adanya. Ada sedikit masukan untuk anak2 gw dari Ibu Risty supaya anak2 itu jangan dibatasi justru lihat kemana arah nya dan di arahkan sambil berikan smua ilmu yg kita punya ke diri anak2 kita itu.

... Bersambung (soalnya gw lagi install software, dan software itu minta untuk close semua browser) see there...

Jumat, 10 Juli 2009

---DESAIN GRAFIS BUKAN DESAIN GRATIS---

Beberapa orang menganggap "remeh" Desain Grafis .... coba aja anda kuasai tools-nya, apabila sudah anda kuasai... apakah anda bisa menguasainya? menuangkan daya imajinasi dan kreatifitas anda ke medianya menjadi bentuk grafis? silahkan ...


Kalau kita bicara tentang dunia seni itu tidak akan ada habisnya --itu menurut saya-- (Pernyataanya kok jadi kaya salah satu CAPRES 2009 kemarin yah) dan semenjak saya mencurahkan segala otak dan pikiran di profesi ini sejak tahun 1995 yang sebelumnya saya sudah sedikit belajar tentang software grafis. Ternyata ada pertentangan di dalam profesi ini sendiri dalam kalangan intern dunia insan kreatif, (---Intonasi membacanya jangan bergaya capres itu lagi dong, biasa aja..hehehe---) yaaah... ga banyaklah hanya beberapa dan itu ga sampai terlalu menjadi masalah untuk insan kreatif. Namun diluar dari para insani ternyata lebih banyak problema yang dihadapi oleh kami para insan kreatif, salah satunya orang yang mengaku serba bisa dalam segala profesi dan mengerti akan dunia kreatif. Katakanlah salah satu orang tersebut adalah orang terdekat kita misalnya BOS, TEMAN atau KLIEN kita, nah kita ambil salah satu orang tersebut sebagai contoh...ehhhmmm... kira kira siapa yah? yang sekiranya bisa mewakilkan semuanya.... oh iya gimana kalau BOS, kalau BOS... kan bisa menjadi TEMAN dan sekalian juga bisa menjadi KLIEN kita juga (mohon koreksi apabila salah).

Oke kita mulai bahas.
BOS ...ehmmm..... ketika dia *si BOS* menyatakan kalau desain itu adalah hal yang mudah untuk dikerjakan, dipahami dan disepelekan. "Desain grafis itu sebenernya gampang yah her!" itu kata dia...hehehe, "iya, gampang apabila dia bisa mengembangkan daya imajinasinya dan dia bisa kuasai softwarenya untuk mendukung daya kreatifitasnya, kalau ga yaaah ga bisa lah pak!" jawab saya spontanitas. "aaaah ga juga her, desain grafis itu gampang... cuma cari ide trus kembangkan deh ide itu di medianya, iyakan?!" dijawab lagi dengan pembelaan... padahal yah itu memang salah satu kerjaannya seorang insan kreatif, tapi apa memang dia bisa dan yakin untuk mengerjakannya? hehehe saya ga yakin dia bisa, dan itu hanya sebagai komentar yang sebenarnya ga perlu diladeni. Tapi sebenernya ada sebuah pesan yang harus dilirik dari pernyataan dan pertanyaan si bos itu, yaitu dia menggampangkan pekerjaan orang kreatif. yang BOS lakukan ketika ingin membuat sebuah iklan atau katakanlah produk baru yang akan di iklankan di media massa adalah menjadikan insan kreatif ini menjadi "TUKANG SETTING" seperti yang ada di percetakan kecil, dengan menghiraukan apa tugas sebenarnya seorang desainer grafis.

What the f**k is this.... what we did it's for you bos. Please.... hargai kami sebagai orang kreatif yang bisa menjadikan gambar hayalan yang ada di kepala anda menjadi bentuk yang nyata, ada dan terlihat oleh siapa saja. Biarkan kami menciptakan hayalan yang ada dikepala anda yang awalnya biasa menjadi luar biasa... iya toh! Menciptakan sebuah iklan itu tidak segampang apa yang kebanyakan orang pikirkan. Oh iya hehehehe... ini untuk para insani in house creative people ... Anda ga usah gusar apabila
BOS anda meng-HIRE Creative Agency untuk mengerjakan pekerjaan anda, anggap saja itu BONUS pekerjaan yang ga harus anda kerjakan. Yang sebenarnya diri anda itu mampu mengerjakannya.

Ada salah satu masalah lagi, ini tentang GRAFIS yang GRATIS... hehehe...sadis!!!.... atau GRAFIS yang mendekati GRATIS, minta diskon harga temen ... hehehe kacau....
Hal ini juga pernah terjadi oleh
teman saya beberapa kali, Ada seorang eX-BOS (wah bos lagi nih... ma'af yah bos jadi pembahasan). Beberapa kali terjadi terhadap teman saya ehm.. dia jadi berfikir.."saya di bodohi atau saya terlalu melayu (ga enakan)." Waktu itu teman saya diminta untuk membuat packaging design dengan konsep yang lain dengan lawan kompetiternya. Bla..bla...bla....Singkat cerita jadilah desain tersebut ...ta raaaaa.... desain di terima dengan konsep yang telah di sajikan secara konfrehensif, dan tinggal negosiasi fee dari hasil kerja yang sudah beberapa kali revisi. "Untuk fee desainnya sebesar "segini" pak bos" dengan penawaran tertulis, "waaah ga bisa lebih murah nih?" kata si bos sambil dilanjutin dengan perbandingan harga salah satu teman bisnisnya yang juga orang kreatif... itu katanya. "ga bisalah pak bos" jawab teman saya yang ga lama beberapa detik berselang dia menurunkan fee nya sedikit lebih murah. hehehe... dengan taktik seorang bos yang udah kawakan dengan tawar menawar harga, dia pending dulu sambil berkata " gini aja deh, saya pelajari dulu hasil kerja kamu dengan nilai yang sudah kamu ajukan, kan saya juga harus melihat bajed dan bicarakan dengan bawahan saya, gimana?". Dengan perasaan yang rada kesel dan kecewa berat serta berharap dibayar hasil kerjanya teman saya meng-iya kan ucapan mantan bosnya itu.
Setelah beberapa hari menunggu, kabar tidak juga datang. Dengan berat hati
teman saya menelpon mantan bosnya yang langsung menanyakan gimana dengan hasil kerja yang sudah dikerjakan dan fee yang telah di ajukan tempo hari. Perasaan gusar, kecewa dan juga berharap akan ada rejeki yang datang, mereka terus bernegosiasi harga hingga pada titik nilai terendah yang diajukan oleh si mantan bos tersebut. Akhirnya teman saya menyetujui fee yang ditawarkan mantan bosnya itu dengan rasa kecewa atas perlakuan mantan bos nya itu. Untungnya teman saya berfikir positif dengan bersyukur atas rejeki yang telah didapat untuk menutupi rasa kecewanya.

Coba anda bayangkan, bagaimana apabila hal itu terjadi pada diri anda. Anda yang menjadi teman saya dan teman saya yang menjadi mantan bos anda?!!...

Mungkin hal ini bukan saja terjadi di dunia kreatif, yang sehari-hari kita bertemu dengan orang yang tidak menghargai hasil kerja orang lain. Nah dari sedikit banyak pengalaman tersebut menjadikan pelajaran yang sangat sangat baik untuk dihindarkan, antara lain titik dua..... - Jangan merasa "Melayu" (ga enakan-enggan) kepada siapapun yang meminta jasa anda. - Berikan hasil terbaik dengan nilai harga yang terbaik pula untuk menjadikan karya anda benar-benar dihargai. - Tetaplah pada pendirian "IDEALISME" anda sebagai pembuat konsep dan pencipta kreatifitas untuk menaikan harkat dan martabat sebagai insan kreatif. Dan yang terakhir... - Just be a good person with a good design.

MERDEKAAA !!!!

Untu Anda yang selalu ingin GRATIS atau MURAH.... Cari aja sama "TUKANG SETTING"
Untuk Anda yang suka meremehkan hasil kerja para insan kreatif..... GO TO HELL!!!


Omelan dari Heru M Safarash

Selasa, 07 Juli 2009

Teman lama yang berkunjung....

Setelah sekian lama berpisah akhirnya ketemu lagi sama seorang seniman.. ooh bukan, di tulisannya dia sebut dirinya sastraman (kalo ga salah yah). Jadi termotivasi lagi untuk merangkai dan mengurai. Huruf menjadi kata, kata menjadi kalimat, kalimat menjadi sebuah ceritera.....

Musti cari titik panas api untuk ngelebur tiap ruas guratan otak yang telah lama beku digerogoti "LOGIKA",

Musti banyak bermain lagi dengan imajinasi dan halusinasi nih... oh iya jadi inget sama ceritera waktu jaman SMA dulu, ketika kami bermain theater didepan para patung yang duduk terdiam di kursinya masing2.... sambil sesekali bertepuk tangan. Waktu itu kami ber-theater dengan ceritera tentang kematian, didalam ceritera tersebut ada seorang putri raja yang sangaaaat.... mendambakan kematian. Kenapa yah kok seorang putri raja bisa mendambakan kematian? yang padahal hidupnya bergelimang kemewahan, apa yang dia inginkan selalu terlaksana, apapun dalam hidup materialisnya tersedia. Mulai dari taman pribadi kecilnya hingga kereta kencana dengan delapan kuda putih yang anggun....waaauu... fantastis. hmmm.... didalam ke-enakan dalam suatu kehidupan memang ada ketidak enakan, kenikmatan yang ada sejak terlahirnya putri raja hingga rasa kesepian yang menghimpit menjadikan satu alasan kenapa sang putri mendambakan kematian, "kasihan dia... hidup mewah dengan hati miskin dan kering akan apa arti hidup". Waktu itu teman wanita saya yang menjadi sang putri raja, dia sangat antusias, fokus dan sangat mendalam sewaktu memerani nya. Sedangkan saya dan teman2 yang lain menjadi setan yang selalu menggodanya, mangajaknya untuk mengakhiri hidupnya...

Singkat ceritera, Sang Putri akhirnya terlelap akan hafas terakhirnya yang keluar terhembus dari lubang hidungnya yang mancung dan mungil itu. Hanya satu teman ku yang menjadi malaikat, yaitu malaikat Izrail sang pencabut nyawa. Sambil bergelimang air mata, sang putri... gemulai ruh keluar dari tubuhnya yang gempal berisi yang terbalut oleh lembutnya kain sutera tipis. Sedangkan di pojok sana aku dan teman2 ku berlompat lompatan sambil tepuk tangan dan tertawa kegirangan... hahahahaha...huahahaha..."berhasil.....berhasil... kita berhasil...kita akan mendapat teman baru di "SURGA KITA" (baca=NERAKA)".

Teman.... ternyata si Putri Raja meninggal dengan cara bunuh diri. dia mengakhiri hidupnya dengan seutas tali rotan yang di belitkan kelehernya. Sungguh perbuatan yang masuk akal.... loh..!!! kok masuk akal?!? yah iyalah, kalo mo matinya dengan cara nyogok setan yah bunuh diri aja, tapi kalo mau matinya nunggu giliran yah tunggu doong...kan lebih baik nunggu dijemput pake mobil mewah daripada gerobak. hehehehe...

Pesan: Jalanin hidup lo berdasarkan PATH LINER yang memang sudah ada di kodratkan terhadap lo, jangan teralalu banyak menuntut akan hal ini dan itu. Apabila ada sesuatu yang mengganjal dalam hati.... bicaralah kepada tuhanmu, jangan berprasangka buruk akan hidupmu ataupun hidup orang lain. OK guys.... selamat menempuh jalur kematian sebab..
BETAPA seringnya malaikat maut melihat dan menatap wajah seseorang, yaitu dalam masa 24 jam sebanyak 70 kali.. Andai kata manusia sadar hakikat tersebut, niscaya dia tidak akan lalai mengingati mati.

Selasa, 05 Mei 2009

What is a Good Design?


Hi guys... aku sering banget menerima pertanyaan-pertanyaan "What is good design?", kebanyakan dari pertanyaan tersebut keluar dari orang-orang yg belum pernah "meledakan otaknya hingga berceceran" alias orang awam... nah ini ada sedikit uraian artikel yang aku ambil dari dari Andi S. Boediman sebagai Penulis, Creative Director Admire, President Director Digital Studio dan penulis buku Photoshop Special F/X serta Color Finder.
Sumber : www.sdf.or.id


Sebagai desainer terkadang sulit untuk memberikan justifikasi atas desain yang dihasilkannya. Yang penting adalah ‘enak dilihat’. Sedang dari sisi pelaku pemasaran dan komunikasi, mereka mengalami kesulitan apakah kapan desain dianggap selesai dan akan sukses untuk kebutuhan komunikasi mereka. Dari sisi publik, ada desain yang begitu susah dan rumitnya dijelaskan filosofinya. Ada desain yang mudah dicerna dan ‘feels right’. Tapi cukup banyak pula desain yang kelihatan ‘nggak nyambung’ dengan apa yang dikomunikasikannya.

DESAIN SEBAGAI PROSES
“Good design is not about the result, it’s when everybody involved feels good about it” Kutipan ini sangat representatif di dalam mendeskripsikan tugas seorang desainer. Hal yang sangat krusial di dalam desain adalah pertanyaan Proses >< st="on">Fuji dan Kodak, tetapi perbedaannya. Fuji cocok untuk outdoor, Kodak cocok untuk indoor. KFC adalah ayam impor, Suharti ayam kampung.

Hal ini bisa diterapkan secara sederhana di dalam dunia desain. Jika semua perusahaan teknologi menggunakan garis-garis yang solid dan warna biru, Lucent menggunakan logo bulat dalam bentuk sapuan kuas dengan warna merah. Kenapa? Agar mudah diingat!

Warna biru di kategori bank saat ini milik BCA, kombinasi warna merah biru adalah Lippo, gradasi biru ke putih Citibank, pita biru adalah Bank Mandiri. Oleh karena itu Danamon perlu mengklaim warna orange dan kuning. Warna hijau di film milik Fuji dan warna kuning milik Kodak, sehingga Konica memilih warna biru. Warna adalah salah satu elemen yang paling kuat untuk di-recall karena warna sangatlah emosional daripada bentuk. Oleh karena itu gunakan warna sebagai atribut yang paling awal untuk didefinisikan.

Lakukan analisa terhadap kompetitor, kategori produk, brand dan dari situ bisa diambil strategi diferensiasi yang akan membedakan kita dengan pesaing. Bentuk swoosh sudah terpatri ke dalam benak kita sebagai Nike. Sangat banyak brand me-too yang berusaha memplesetkan bentuk ini ke dalam logonya. Mengapa tidak melakukan strategi diferensiasi ketimbang imitasi? Tetapi jika memang strateginya adalah imitasi, mungkin ini adalah jalan yang bisa ditempuh. Hal ini kembali kepada strategi, apa yang ingin dikomunikasikan.

SIMPLIFY! SIMPLIFY! SIMPLIFY!
Pada dasarnya, otak manusia akan berusaha mencari pola dari setiap bentuk yang ditemuinya. Ini yang menyebabkan anak kecil sulit membedakan bola dan balon, tetapi mereka bisa tahu bulatan merah besar dan bulatan hijau kecil sebagai bola.

Yang disimpan di dalam otak kita adalah simbol, bukan detail dari objek. Wajah manusia hanya disimpan sebagai lingkaran dan 2 titik di dalamnya, bukan kerut atau bentuk hidung dan mulut. Oleh karena itu kita bisa mengingat bahwa logo Nike dengan mudah karena bentuknya sederhana, tetapi kita sulit untuk menggambar Garuda Pancasila padahal kita sudah melihat, menghafalkan dan memasangnya di mana-mana. Ini terbukti saat kita diminta menggambar ulang kedua bentuk ini.

KLIEN - DESIGNER - PUBLIK
Bagi seorang desainer, siapa klien sebenarnya? Apakah klien yang memberikan project ataukah publik yang nantinya akan menikmati hasil rancangan desain? Jawabannya adalah keduanya!Klien harus bangga atas hasil rancangan yang mereka miliki yang dianggap mampu merepresentasikan siapa mereka.

Publik juga harus bisa membaca desain tanpa ada si desainer yang berusaha menjelaskan filosofi kepada setiap orang. Tantangan yang dihadapi oleh desainer adalah menjembatani kedua kepentingan ini. Saat melakukan diskusi dengan klien, desainer perlu menjadi katalisator yang mampu membaca keinginan klien dan sekaligus tetap bertanggung jawab kepada publik.

TIPS MENGEVALUASI DESAIN
Ini adalah beberapa teknik sederhana untuk mengevaluasi desain:

Lihat adanya kontras atau laras. Metode paling mudah adalah menggunakan laras, di mana digunakan warna senada dan kombinasi tipografi yang satu keluarga. Selain itu juga bisa digunakan kontras, seperti warna komplemen dan kombinasi tipografi yang sama sekali berbeda (sans serif dan serif misalnya). Keduanya akan menghasilkan emosi yang berbeda, laras terlihat lebih statis dan harmonis sedang kontras menampakkan dinamika.

Letakkan karya secara terbalik. Di sini kita akan melihat karya sebagai karya visual tanpa makna. Logo akan terlihat sebagai bentuk dan tidak kita baca artinya. Perhatikan komposisi, warna, jarak antar huruf, tampilan logo.
Tutup logo dengan tangan. Lakukan penilaian apakah hadirnya logo membuat desain lebih baik atau malah sebaliknya. Tutup mata dan visualkan logo di dalam benak. Di sini kita mengetahui apakah logo mudah diingat. Coba gambar ulang logo tanpa melihat gambar asli, semakin mudah Anda menggambarnya, makin mudah bagi orang lain untuk mengingatnya.

Edarkan desain kepada orang-orang yang tidak mengikuti prosesnya. Dengan cara ini kita akan jujur terhadap pengalaman, konotasi, dan selera publik. Lakukan ini dengan hati-hati dan gunakan sebagai panduan, bukan satu-satunya tolok ukur keberhasilan.




Oleh : Andi S. Boediman
Penulis adalah Creative Director Admire, President Director Digital Studio dan
penulis buku Photoshop Special F/X serta Color Finder.
Sumber : www.sdf.or.id